Untuk melihat seluk- beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis terhadap berbagai aspek. Pertama dimana faktor produksi digunakan untuk menghasilkan produk. Kemudian perlu diamati biaya untuk memproduksi barang tersebut. Dan pada akhirnya, diperlukan analisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan dengan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menentukan tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah mereka akan melakukan kegiatan produksi sampai kepada tingkat dima mereka mencapai jumlah yang maksimum. Dalam prakteknya, memaksimumkan keuntungan bukan satu - satunya tujuan. Ada perusahaan yang menekan volume penjualan dan ada yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi.
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi dibedakan menjadi dua jangka waktu : jangka pendek dan jangka panjang. Dikatakan
jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan, jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Waktu yang dipandang sebagai jangka pendek pada setiap perusahaan memili arti yang berbeda. Contohnya pada perusahaan roti jika mengalami pertambahan permintaan akan mudah dilakukan dengan menambah jumlah mesin dan meningkatkan jumlah produksinya. Sedangkan pada perusahaan penerbangan akan memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan maskapai baru dan fasilitas pelengkapnya.
Hubungan diantara faktor produksi (tenaga kerja,tanah,modal dan keahlian wirausaha) dan tingkat produksi yang dihasilkan disebut Fungsi Produksi. Faktor produksi disebut input dan hasil produksi output. Fungsi produksi dinyatakan dalam bentuk rumus seperti berikut : Q = f ( K,L,R,T)
* K adalah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja, R adalah kekayaan alam, T adalah tingkat teknologi dan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan.
Tingkat produksi suatu barang bergantung pada modal,tenaga kerja,kekayaan alam dan tingkat teknologi yang digunakan. Sebagai contoh, untuk memproduksi hasil pertanian diperlukan tanah yang luas apabila bibit unggul dan pupuk tidak digunakan ; tetapi luas tanah dapat dikurangi apabila pipik, bibit unggul dan teknik bercocok tanam yang modern digunakan. Dengan membandingkan faktor produksi tersebut dapat ditentukan gabungan faktor produksi yang ekonomis untuk menghasilkan produk. Teori produksi dalam ilmu ekonomi dibagi menjadi dua :
1. Teori produksi dengan satu variabel
2. Teori produksi dengan dua variabel
TEORI PRODUKSI DENGAN SATU VARIABEL
Teori produksi yang menggambarkan hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam teori ini, modal, tanah dan teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Hanya jumlah tenaga kerja yang dapat diubah.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang tidak dapat dipisahkan dari teori produksi. Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai tingkat produksi tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi ini menyebabkan pertambahan produksi lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun. Hubungan antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja dibedakan dalam tiga tahap :
1. Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
2. Produksi total pertambahannya semakin lambat
3. Produksi total semakin lama berkurang
a. harga faktor - faktor produksi yang digunakan
b. jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor produksi
Misal, upah tenaga kerja adalah 10ribu dan modal 20 ribu, sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah 80ribu. Garis TC menunjukkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh memggunakan 80ribu. Uang tersebut digunakan membeli modal saja akan medapatkan 4 unit dan tenaga kerja saja 8 unit. Seterusnya, titik A pada TC dengan dana 80 ribu akan diperoleh 2 unit modal dan 4 unit tenaga kerja. Garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah 100ribu, 120 ribu dan 140 ribu.
C. MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI
Dengan penggabungan kurva dapat dijelaskan :
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaa yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi ?
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya ?
MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI
Misal biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah 15ribu, upah tenaga kerja 10ribu dan biaya yang disediakan produusen adalah 300ribu. Produsen dapat membeli satu faktor saja 20 unit modal dan 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC2 adalah gabungan yang sesuai dengan uang yang ada. Titik yang menghasilkan produksi maksimum adalah titik E dengan tingkat produksi 2500 dengan gabungan 12 unit modal dan 12 unit pekerja dan dapat dibiayai sebesar 300ribu.
MEMINIMUMKAN BIAYA
Misal produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit, keinginan ini digambarkan dengan kurva produksi sama IQ dengan dipotong atau disinggung oleh 5 titik A,B,Q,R,P . Titik P adalah garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Titik P menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang biayanya paling minim untuk menghasilkan 1500 unit yang terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal besaran biaya produsen keluarkan adalah 21ribu.
Sukirno, S. (2013). Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. In RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar